Selasa, 10 Februari 2009

KDI 6 Lakukan Penyempurnaan

Tahapan audisi Kontes Dangdut TPI 6 (KDI 6) akan mengalami penyempurnaan. Di antaranya pada salah satu tahapan audisi, peserta diminta untuk tampil di sebuah tempat umum yang dapat disaksikan oleh masyarakat secara langsung. Kontestan akan diuji tampil di mall dan tempat-tempat lain, dengan tujuan untuk menguji mental serta kehandalan peserta dalam menghadapi audience.

Proses penyelenggaraan audisi KDI-6 tetap diberlakukan sistem berlapis, dengan urutan tahapan pra audisi, audisi, show case dan audisi final.


Tahap awal yang harus dihadapi para peserta adalah pra audisi, babak ini dilakukan guna menyaring ribuan peserta menjadi ratusan peserta. Selanjutnya, ratusan peserta yang telah lolos itu akan mengikuti tahap audisi, di mana akan terpilih 40 peserta untuk maju ke tahapan audisi ke-2.

Pada tahap audisi ke-2 akan dipilih 10-15 orang yang kemudian akan tampil di muka umum dalam babak show case. Mereka juga harus mengikuti sesi wawancara sebagai tahapan seleksi terakhir sebelum akhirnya terpilih 5 peserta terbaik yang akan berangkat ke Jakarta mengikuti 'Gerbang KDI-6'.

Kota Bandung terpilih sebagai pembuka rangkaian audisi KDI-6, yang akan berlangsung (7-9 Februari), disusul tujuh kota lainnya, Makassar (14-16 Februari), Medan (21-23 Februari), Banjarmasin (28 Februari-2 Maret), Surabaya (7-9 Maret), Palembang (14-16 Maret), Yogyakarta (21-23 Maret) dan Jakarta (28-30 Maret).

Selasa, 03 Februari 2009

'TAWA SUTRA XL' Ganti Nama Gara-Gara Provider GSM?

Sukses meraih minat para pemirsa tanah air, tayangan TAWA SUTRA XL berganti nama TAWA SUTRA BISAA AJAA. Walau berganti baju, namun format acara masih tetap sama seperti sebelumnya.

"Ya, untuk malam ini TAWA SUTRA XL episode yang terakhir. Itu adalah episode yang ke-100 dan kita akan menggunakan nama baru, namanya TAWA SUTRA BISAA AJAA," kata Memed, sutradara acara komedi yang telah berlangsung selama 3 tahun tersebut, di acara syukuran episode ke-100 program tayangan TAWA SUTRA XL, Pangkalan Jati, Jakarta Timur, Senin (2/2) malam.

Memed menjelaskan, alasan penggantian nama tayangan tersebut agar tercipta suasana baru saja. Namun, beredar kabar bahwa penggantian nama tersebut karena tak ingin terbawa image salah satu produk provider GSM di Indonesia. Benarkah?

"Oh nggak, bukan karena itu. Pokoknya biar ada refresh aja, supaya lebih dekat dengan audience," tegas Memed.

Kata 'Bisaa Ajaa' yang menempel di belakang kata-kata TAWA SUTRA, menurut Memed, berasal dari celetukan yang seringkali diucapkan oleh salah satu pemainnya, yakni Budi Anduk, saat menjalani syuting.

Ibu Hamil Jangan Sampai Kegemukan!

BAYI yang dilahirkan oleh perempuan dengan masalah obesitas ternyata berisiko lebih tinggi meninggal dunia, terutama pada minggu pertama setelah dilahirkan, dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan perempuan dengan berat badan normal. Oleh karena itu, pencegahan obesitas ataupun pertambahan berat badan terlalu tinggi selama kehamilan perlu dilakukan.

Dengan membandingkan tingkat kematian bayi baru lahir di Amerika Serikat dengan negara-negara berkembang lain, tim peneliti menyatakan, jika hasil studi yang dipublikasikan dalam Epidemiology Januari 2009 itu dikonfirmasi, pencegahan obesitas sebaiknya dilakukan untuk mengurangi kematian bayi.

Menurut Dr Aimin Chen dari Fakultas Kedokteran Universitas Creighton, Omaha, Nebraska, kepada Reuters di New York, akhir pekan lalu, sejumlah bukti menunjukkan, angka kematian lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan perempuan dengan obesitas.

Untuk menelusuri hubungan yang lebih rinci, para peneliti membandingkan rekam medik 4.265 bayi baru lahir yang meninggal dan 7.293 bayi yang selamat dengan memakai data Survei Kesehatan Ibu dan Bayi Nasional Tahun 1988. Dari total jumlah bayi yang meninggal, sebanyak 8,8 persen punya ibu kegemukan, dibandingkan dengan 5,9 persen pada bayi yang selamat.

Bayi yang lahir dari ibu kegemukan punya risiko kematian lebih tinggi pada tahun pertama kehidupan mereka, khususnya 28 hari pertama dilahirkan, dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu berbobot normal.

Penelitian itu juga mengungkapkan, kasus kematian bayi tertinggi pada ibu hamil obesitas yang berat badannya bertambah 0,45 kilogram per minggu.

Tingkat kematian bayi pada ibu obesitas juga lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian bayi karena komplikasi kehamilan, bayi lahir prematur, atau bayi dengan berat badan lahir rendah.

Sayangnya, studi mereka dilakukan berbasis data yang termasuk tua, yakni tahun 1988. Padahal, sejak 1988, prevalensi obesitas dan rata-rata pertambahan berat badan selama kehamilan telah meningkat, sementara tingkat kematian bayi justru menurun hingga 20 persen.

Bagaimanapun, menurut catatan peneliti, kematian bayi terkait lahir prematur dan berat badan lahir rendah masih harus diwaspadai.

Banyak Anak Cerdas Indonesia Diabaikan!

ANAK-anak cerdas istimewa ber-IQ di atas 125, yang jumlahnya di Indonesia sekitar satu juta anak, hingga saat ini terkesan masih diabaikan. Seharusnya, pengembangan keunggulan anak-anak cerdas dan berbakat istimewa ini mendapat perhatian serius pemerintah.

”Negara mestinya ’bernafsu’ melihat anak-anak berbakat ini. Maksudnya, ada keinginan kuat dan serius untuk bisa membantu pengembangan mereka demi kepentingan bangsa juga pada masa depan,” kata Yohanes Surya, Ketua Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia, pekan lalu.

Menurut Yohanes, Indonesia memiliki anak-anak cerdas dengan IQ 125 ke atas dalam jumlah yang signifikan. Potensi ini seharusnya tidak disia-siakan. ”Jika perlu, anak-anak berbakat ini dijadikan sebagai anak negara. Persiapkan mereka dengan baik sehingga pergi ke mana pun ke perguruan tinggi ternama di luar negeri, misalnya, keunggulan mereka muncul. Nama Indonesia juga kan yang harum,” ujar Rektor Universitas Multimedia Nusantara ini.

Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, di Jakarta, secara terpisah, mengatakan, harus ada kelenturan dalam kurikulum pendidikan di negara ini. Sekolah jangan hanya mengejar kemampuan akademik dengan mengorbankan pengembangan karakter dan kreativitas setiap anak.

”Meskipun tanpa lembaga khusus, sebenarnya anak istimewa ini bisa ditemukan dan dikembangkan potensinya. Ujung tombaknya ada di guru, apakah mereka mampu melihat potensi setiap anak. Lalu, memberikan treatment yang tepat untuk bisa memunculkan keistimewaan anak tersebut,” ujar Seto.

Menurut Seto, dukungan untuk anak berbakat ini jangan sebatas kepada mereka yang cerdas secara akademik dalam bidang sains semata. Anak-anak yang punya bakat menonjol dalam bidang seni dan olahraga juga harus diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan terbaik.

Seto mengatakan, anak-anak cerdas itu bukan hanya sekadar IQ yang tinggi, tetapi juga punya tingkat kreativitas yang baik, serta memiliki komitmen tugas seperti disiplin dan tidak mudah menyerah.

Secara terpisah, Direktur Pendidikan Luar Biasa Departemen Pendidikan Nasional Eko Djatmiko mengatakan, pelayanan pendidikan bagi anak cerdas dan berbakat istimewa harus mempunyai semacam pusat evaluasi dan pendampingan dari pakar. ”Itu agar tidak terjadi salah diagnosa terhadap anak yang diperkirakan mempunyai potensi cerdas dan berbakat istimewa,” katanya dalam seminar yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara, Pengembang, dan Pendukung Pendidikan Khusus untuk Siswa Cerdas/Berbakat Istimewa, Sabtu (31/1) di Jakarta.

Serangan Udara Israel Tewaskan Pejuang Hamas

Seorang pejuang Hamas tewas dan tiga warga sipil terluka dalam sebuah serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (2/2) siang. Pejuang Hamas itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang dari udara di perbatasan Mesir. Israel berdalih serangan itu merupakan balasan terhadap serangan roket serta mortir pejuang Palestina yang menghantam wilayah selatan Israel pada Ahad lalu.
Seorang pejuang Hamas tewas dan tiga warga sipil terluka dalam sebuah serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (2/2) siang. Pejuang Hamas itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang dari udara di perbatasan Mesir. Israel berdalih serangan itu merupakan balasan terhadap serangan roket serta mortir pejuang Palestina yang menghantam wilayah selatan Israel pada Ahad lalu.

Serangan Udara Israel Tewaskan Pejuang Hamas

Seorang pejuang Hamas tewas dan tiga warga sipil terluka dalam sebuah serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (2/2) siang. Pejuang Hamas itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang dari udara di perbatasan Mesir. Israel berdalih serangan itu merupakan balasan terhadap serangan roket serta mortir pejuang Palestina yang menghantam wilayah selatan Israel pada Ahad lalu.
Seorang pejuang Hamas tewas dan tiga warga sipil terluka dalam sebuah serangan udara Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (2/2) siang. Pejuang Hamas itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang dari udara di perbatasan Mesir. Israel berdalih serangan itu merupakan balasan terhadap serangan roket serta mortir pejuang Palestina yang menghantam wilayah selatan Israel pada Ahad lalu.

Badai Sesatkan Enam Pendaki Merapi

Magelang (ANTARA) - Badai di puncak Gunung Merapi, di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta menyesatkan enam mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada yang mendaki gunung berapi aktif tipe awan panas itu tetapi mereka diselamatkan warga setempat yang sedang mencari rumput.

"Waktu mau turun sekitar pukul 09.00 WIB kemarin (2/2) kami menghadapi kabut tebal sehingga kehilangan arah, sempat beberapa kali mengelilingi puncak untuk mencari jalan turun," kata Sangga Rima Selia Rima (18), salah satu di antara enam pendaki saat mendapat perawatan di RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang, Jateng, di Magelang, Selasa.

Enam pendaki itu adalah Sangga, Fahrul Razi (18), Zuhri Habibullah (18), Ikhram Reza (19), Eki Rizki Al Ikhlas (18), dan Prima Yuda (18).

Zuhri mahasiswa Fakultas Teknik Elektro UGM, Prima dan Rizki keduanya dari Fakultas Teknik Geodesi, Reza dari Fakultas Geografi, sedangkan dua lainnya dari Fakultas Teknik Geologi. Prima berasal dari Pekan Baru, Provinsi Riau sedangkan lima lainnya berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Mereka yang sedang mengisi liburan semester itu mulai melakukan pendakian dari Pos Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng pada hari Minggu (1/2) sekitar pukul 17.00 WIB dan tiba di kawasan Pasar Bubrah beberapa ratus dari puncak Merapi sekitar pukul 19.00 untuk selanjutnya memasang tenda untuk istirahat.

"Malam itu hujan, saat kami tiba di Pasar Bubrah, kami lalu pasang tenda," kata Sangga yang baru pertama kali mendaki Merapi. Teman-teman mereka sudah beberapa kali melakukan pendakian di sejumlah gunung seperti Gunung Lawu dan Merbabu.

Pada hari Senin (2/2) sekitar pukul 07.00 WIB mereka mulai melakukan pendakian ke puncak Merapi dan tiba di puncak sekitar pukul 08.00 WIB. Tenda dan berbagai bekal lainnya mereka tinggal di Pasar Bubrah.

Ia mengaku melihat sekitar delapan orang lainnya yang sudah berada di puncak ketika itu tetapi selanjutnya mereka tidak melihat keberadaan rombongan pendaki lainnya itu.

Mereka berusaha turun dari puncak Merapi dengan menyusuri sungai yang menjadi aliran lahar hingga sekitar pukul 18.00 WIB.

"Tinggal bawa air dari satu botol air mineral, itu pun setelah habis kami ambil dari air di sungai itu," katanya.

Sekitar pukul 18.00 WIB, katanya, mereka sepakat meminta Zuhri yang kondisinya masih relatif lebih prima ketimbang lima lainnya untuk turun mencari pertolongan sedangkan lima lainnya menunggu di balik sebuah batu relatif besar di aliran sungai itu. Ia tidak mengetahui nama aliran sungai itu.

Ia mengatakan, hingga hari Selasa (3/2) sekitar pukul 06.00 WIB bertahan di balik batu tersebut. Saat melihat matahari mulai terbit kemudian mereka melanjutkan pencarian jalan turun dengan melintasi dua bukit.

"Setelah melewati dua bukit, kami melihat seseorang yang sedang mencari rumput, kami kemudian diantarkan sampai di Pos Babadan (Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang,red), kira-kira sebelum zuhur tadi sekitar pukul 11.00 WIB kami tiba di pos," katanya. Ia mengaku tidak mengetahui nama pencari rumput yang menolong mereka itu.

Ia mengatakan, mereka sudah melapor kepada petugas di Pos Selo sebelum melakukan pendakian.

Zuhri mengaku terjatuh saat berjalan menuruni tebing Sungai Trising dengan ketinggian sekitar 150 meter, di wilayah dekat dengan Desa Gowok Sabrang, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

"Mau turun tetapi kayu pegangannya tidak kuat, sehingga terjatuh," katanya. Tangan kanannya patah sedangkan bagian kaki kanannya dijahit oleh petugas RSUD Muntilan. Hingga sekitar pukul 13.30 WIB Zuhri masih berada di rumah sakit itu setelah dipertemukan oleh lima kawannya.

Tim Perlindungan Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin Ari Maulana mengevakuasi mereka dari Pos Babadan kemudian memertemukan dengan Zuhri di RSUD Muntilan, untuk selanjutnya pulang ke Yogyakarta.

Zuhri mengaku berteriak-teriak saat melihat seseorang sedang mencari rumput yang ternyata warga Gowok Sabrang bernama Ranto (22).

Ranto yang mengaku mendengar teriakan orang minta tolong saat sibuk mencari rumput di kawasan Sungai Trising itu kemudian mendekati Zuhri dan memberikan pertolongan.

Ia kemudian memanggil kawan-kawannya dan mengantarkan Zuhri ke RSUD Muntilan.

Petugas pengamatan Merapi di Pos Babadan, Yuliyanto, mengatakan, mereka tiba di pos itu dengan selamat antara pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Tiga orang masing-masing Sangga dan Reza kondisinya terlihat sakit karena kelelahan sedangkan Zuhri luka bagian tangan dan kaki.

Tiga lainnya masing-masing Razi, Eki, dan Prima, katanya, tiba di Pos Babadan sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kami kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi mereka, termasuk meminta bantuan warga untuk mengantar Zuhri ke rumah sakit," katanya.

Sejak sekitar tiga hari terakhir, katanya, badai yang berupa tiupan angin kecang, hujan, dan kabut menyelimuti kawasan puncak Merapi.

Ia mengatakan, mereka seharusnya turun dari puncak melalui jalur utara agar tiba di Pos Selo, tempat mereka memulai pendakian.

Tetapi katanya, badai di puncak Merapi telah menutup pandangan sehingga mereka mencoba mencari jalan turun dengan melewati jalur di lereng barat hingga tiba di Pos Babadan.

Gus Dur Minta Megawati-Yudhoyono Berdamai

Medan: Perang kritik dan iklan politik antara Megawati Soekarnoputeri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut Abdurahman Wahid alias Gus Dur sudah tidak sehat. Perseteruan keduanya hanya akan memperburuk kondisi politik nasional yang saat ini sudah kondusif.

Gus Dur meminta Presiden dan mantan presiden tersebut berdamai dan sudah seharusnya kritikan-kritikan yang menghujat diminimalisasi. "Seandainya mereka tetap tidak mau bersatu diusahakan akibatnya seminim mungkin, itu kan sehat. Kita harus tahu persis batasnya," ucap Gus Dur, Jumat (30/1).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mengkritik pedas kinerja pemerintah saat ini. Megawati menilai pemerintah telah menjadikan rakyat seperti permainan anak-anak, yoyo dan tidak memiliki kerelaan berkorban untuk rakyat [baca: Mega: Pemerintah Perlakukan Rakyat Layaknya Yoyo].

Gerah dikritik, Presiden Yudhoyono menjawab kritikan pedas Ketua Umum PDIP yang juga capres 2009 Megawati Soekarnoputeri dengan pantun. Dikatakan Presiden, jangan mencari kesalahan karena manusia tidak ada yang sempurna [baca: SBY: Mencari Kesalahan Bukan Sifat Bijak].

Saling kritik antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono ini kelihatannya masih akan terus berlanjut hingga menjelang pemilihan presiden mendatang. Dalam konteks demokrasi, ini bukanlah sesuatu yang haram.